Petrosains: Sains yang Saru dengan Main Seru !

Tujuan utama kami ke Kuala Lumpur selama 4 hari 3 malam (20-23 Oktober) memang untuk mengunjungi pameran Marvel (seperti diceritakan di unggahan sebelumnya. Klik di sini). Tapi, untuk sisa waktunya, suami meminta saya memikirkan tujuan lainnya.

Hal yang pertama kali muncul dalam benak, saya hanya ingin membawa anak ke Twin Tower. Sudah dua kali dia ke KL, tapi belum sampai-sampai ke Twin Tower. Lalu, jadi teringat sebuah tempat yang diunggah sebuah akun di Instagram. Tempat tersebut adalah Petrosains, The Discovery Centre. Daaan… tadaaa… letaknya di Twin Tower juga. Jadi bisa sekalian kan…

Senin siang 21 Oktober 2019, setelah mengunjungi Pameran Marvel, kami langsung saja menuju Twin Tower. Maksudnya, biar seharian itu dihabiskan ke tujuan-tujuan utama, hingga Selasa-nya kami bisa pergi seharian ke tempat lain.

Zonk! Petrosains tutup setiap Hari Senin (catat, yaa.. biar enggak manyun kayak kita), maka akhirnya kami ke Suria KLCC (Twin Tower) lagi, Hari Selasa tanggal 22 Oktober 2019 siang. Kami kembali lagi ke sana, karena anak tetap lebih memilih ke Petrosains daripada ke Malaka, yang diajukan Abu untuk mengisi Hari Selasa. Oke, Bye Malaka! Next visit ya, Insya Allah, kalau ada umur dan rezeki.

Petrosains ini milik PETRONAS Malaysia, yang merupakan tempat belajar STEM (Science, Technology, Engineering & Mathematics), melalui pengalaman interaktif. Terletak di Suria KLCC (Twin Tower) lantai 4, Petrosains dibuka untuk umum.

Hampir sama sepertinya dengan beberapa Science Centre di tanah air. Di Bandung, anak sudah mengunjungi dua science centre, dan museum-museum. Tapi, apa salahnya kita coba tempat lain kan? Asyiiik.

Sesungguhnya saya tidak menyangka bahwa pengalaman yang ditawarkan ternyata teramat sangat menyenangkan. Dari referensi akun Instagram itu, saya tertarik dengan simulator gempanya. Ingin tahu saja, walaupun sudah mencoba simulator gempa di Indonesia (yang dikunjungan berikutnya sudah tak jalan lagi). Ternyata simulator gempa di Petrosains itu hanya satu dari lebih banyak lagi sajian pameran interaktif yang bermuatan pengetahuan.

Seperti yang tertera pada tiket, kami masuk, pukul 1.30 siang. Setelah membayar tiket, kami diberi peta petunjuk, area-area apa saja yang akan kami lewati, seperti yang tertera di bawah:

Tiket masuk. Saat itu kurs sekitar Rp. 3.400 – Rp. 3.500 untuk 1 RM

 

Peta Petunjuk yang lecek, karena terus dipegang sambil main, dari awal masuk hingga keluar 😀

Awalnya, kami mengantre di entry point untuk naik kereta yang akan mengantarkan kita ke area pertama. Selama perjalanan di Dark Ride, kami disuguhi video-video pembukaan. Oh ya, kereta itu cukup untuk sekitar 5-7 orang. Saat itu kami bertiga, bergabung bersama 3 orang dewasa lainnya (usia mereka sekitar 20-30 tahun). Ya, Petrosains ini menarik sekali bahkan untuk dikunjungi orang dewasa tanpa anak.

 

Menanti kereta yang menyerupai molekul di entry point

Di belakang kami, serombongan anak-anak dari sebuah sekolah di Malaysia juga menanti kereta. Lucu mendengar percakapan heboh mereka. Sang Guru sempat bertanya untuk killing time: “Bila satu kereta berisi 7 orang, maka berapa kereta yang dibutuhkan untuk mengangkut kita semua?”. Lebih kurang begitulah pertanyaan Sang Guru. Lalu mereka bersahut-sahutan menjawab. Ya, belajar memang bisa dimana saja, bagaimana saja, dalam situasi apa saja.

 

Space

Turun dari kereta, kami tiba di area Space. Okay… anak langsung “liar”. Anak-anak sekolahan yang tadi saya ceritakan juga begitu. Wow wow wow… seru. Pasti bisa dibayangkan, terjadi komplikasi perasaan Ibu antara ingin bermain dan ingin mengabadikan, buat kenang-kenangan. Tapi akhirnya saya lebih sering memilih merasakan pameran yang interaktif ini, dengan risiko kehilangan gambar-gambar terbaik.  Jadi ya gitu deh… tidak semua spot dan kegiatan bisa terabadikan. Atau bisa jadi terabadikan, tapi tidak maksimal.

 

Pameran interaktif di Area Space

Wajah yang diproyeksikan, seolah menggunakan baju astronot
Thermal Family Pic… LOL! 😀

Geotime Diorama

Melalui area Time Tunnel, kita tiba di masa Jurassic (Geotime Diorama). Ada patung-patung dinosaurus di tengah-tengah, dan di sekelilingnya banyak pameran interaktif tentang bebatuan, minyak dan tumbuh-tumbuhan.

Di bawah jembatan gantung itu ada “dinosaurus dan telurnya”. Biar bukan dino betulan, ada rasa serem juga nyebrangnya.

 

Science Station, Sparkz, Maker Studio

Selanjutnya, menurut pengamatan saya, area Science station dan Sparkz  menyatu di sebuah ruangan yang cukup luas, tanpa sekat atau pemisah. Ini juga sebuah area yang cukup berkesan. Maker studio sementara saat itu tidak dibuka.

Ada simulator gempa yang seru, game logika di komputer, atau brain games yang simple. Untuk anak-anak yang lebih kecil, seusia TK atau Playgroup, lebih leluasa di dua area ini.

Simulator Gempa dari skala rendah, sedang, tinggi.
Banyak permainan-permainan yang bisa dimainkan di tiga area ini.
Ibu wanna dance, too!… catching those beads!

Oh ya… di sebuah sudut, anak nongkrong lama. Dia terlihat berhadap-hadapan dengan sebuah robot. Ada layar sentuh dengan panel-panel di depan pengunjung, yang dapat membuat robot tersebut mengikuti perintah. Bisa menyapa, juga bisa menunjukkan ekspresi sesuai tombol yang kita tekan.   Karena memang tidak ramai dan tidak ada yang mengantre, cukup lama dia berada di sini, sampai harus diingatkan bahwa masih banyak tempat lain yang belum dilihat.

Si Robot yang interaktif, dengan panel-panel yang hampir dicoba semuanya oleh Si Bocah kecilku

 

Oil Platform

Tempat menarik berikutnya adalah Oil Platform. Kita seakan memasuki area tambang minyak. Walau “tampilannya serius” dengan warna dominan yang lebih monoton (kuning), permainan interaktif di sini tidak kalah menyenangkan. Sayang sekali saya lupa untuk memotret nama-nama permainannya. Serius, seru!

 

Di Oil Platform juga banyak permainan interaktif tematik.
Merasakan berada di atas Oil Rig

Speed

Di area Speed ini juga permainan-permainannya menarik. Tetapi, di sini lah giliran Abu bersenang-senang dengan simulator F1 –nya. Ada satu simulator yang berbayar, tetapi itu juga tidak mahal. Hanya 1.5 RM. Tidak sampai Rp. 7.000,- . Selain yang satu itu semuanya percuma, alias gratis.

Simulator berbayar

 

Yang tingginya kurang dari persyaratan tidak diperbolehkan. Si Anak nonton saja.

Bola di track lengkung, lebih dulu sampai. #maafspoiler ;p

Dari area Speed, kita bertemu dengan Molecule Café, di mana kita bisa beristirahat sejenak. Pilihan kami saat itu, donat dan teh tarik. Sementara anak menikmati ice cream coklatnya.

 

Pemandangan dari tempat kami duduk di Molecule Cafe.

 Masih ada beberapa spot/area lagi yang dilewati. Ada Molecule Nano World, Play Lab, Educators Hub, Future Energy, dan 3D theatre. Tidak semua dicoba, dan tidak semua yang dicoba difoto. Dan yang difoto juga, tidak mungkin kami unggah semua di sini. He he he…

Sambil menunggu giliran masuk 3D theatre, masih ada permainan interaktif!

Kunjungan kami diakhiri di 3D theatre

Dari 3D theatre, seharusnya kami menyusuri Dark Ride lagi, dengan jalur kereta yang sama, menuju pintu keluar. Tetapi karena sedang ada perbaikan, semua pengunjung hari itu, diarahkan kembali menyusuri semua arena dari Space hingga pintu keluar sementara di Maker Studio.

.

Kesan apa saja yang terlintas di benak saya?

Pertama: Saya kurang pandai membayangkan bahwa ternyata area Petrosains itu cukup besar. Karena ada di mal, tidak menyangka bisa menampung pameran interaktif sebanyak itu. Sepertinya kami masuk kesiangan (1.30 siang), hingga saat kami keluar, Petrosains sudah tutup. (5.30 sore).

.

Kedua: Mau tak mau, saya teringat simulator-simulator di dua museum keren di tanah air yang pernah saya datangi, banyak yang tidak berfungsi. Diganti dengan infografis-infografis yang sesungguhnya bisa didapatkan di internet. Sayang sekali, ya? Padahal kita tahu, bagaimana pengetahuan yang didapatkan lewat pengalaman interaktif bisa lebih tertanam dan dimengerti, khususnya bagi anak-anak, dibandingkan dengan serangkaian teori.

.

Ketiga: Masih kurang lama di sana. Bayangkan, pameran interaktifnya saja, cukup banyak yang terlewati (sementara foto-foto perjalanan kami, terbanyak di Petrosains ini!). Judul permainan dan penjelasannya? Lewat!. Tidak sampai satu persatu. Asal menarik, langsung dipraktekkan dan dibaca selewat saja. Berharap kapan-kapan bisa datang lagi, lalu membaca dengan seksama, dalam tempo yang sesantai-santainya. He he he…

.

Terakhir: Memang tidak bisa dibandingkan dua hal yang berbeda manfaat (walau semua ilmu  sesungguhnya pasti ada irisannya). Tapi bagi saya dan suami, rasanya Pameran Marvel cukup sekali dikunjungi untuk memenuhi hasrat seni, imajinasi dan passion. Sementara, kunjungan ke Petrosains, ya… tentu boleh banget dilakukan beberapa kali. Kenapa? Ini adalah tempat yang tepat untuk menerjemahkan sains sebagai: ‘sesuatu yang ternyata menyenangkan’. Stigma sains yang acapkali dianggap rumit dan membosankan, di sini jadi saru dengan bermain seru. (Sesimpel itu, terutama buat Mamak yang pelajaran IPA-nya entah sudah masuk ke folder otak sebelah mana. LOL!)

Anak kami ingin ke sana lagi. Saya juga. Yuk ah!

.

.

.

Gambar diambil tanggal 22 Oktober 2019. Sejujurnya, Ibu mengalami chaos! Begitu banyak video, begitu banyak foto dengan resolusi besar-besar, jadi harus edit lagi. Itu pun tidak semua bisa diunggah. Dan…sesungguhnya, masih banyak yang tidak terliput saking serunya! mohon maaf. Pokoknya, keasyikannya hakiki! 😀

link Petrosains, klik di sini

You may also like