Mamak

Mengurus rumah, suami dan 7 anak.

Tanpa liputan,

Tanpa keluhan,

Apalagi mengharap tepuk tangan.

.

Teringat pertemuan pertama kita.

Stasiun Bandung, tahun 2000

Sedikit tegang, bertemu calon mertua.

Selama 5 tahun, hanya tahu ceritanya

dan hanya mendengar suaranya beberapa kali saja.

Dia diwisuda, Mamak datang jauh-jauh untuknya.

.

Semuanya berjalan dengan baik, hingga 20 tahun kemudian.

Terima kasih Mamak, telah menerima perempuan ini sebagai menantu.

Saya, menantu yang tidak sempurna, tentu saja.

Terima kasih untuk senyum pada setiap jumpa.

Terima kasih, telah membesarkan lelaki seistimewa dia.

Saya beruntung menikmati buah dari kasih sayang dan didikan Mamak.

Dia dibesarkan dengan sangat baik.

Saya, dibuatnya bahagia.

Biar sekarang, anak Mamak yang satu ini, saya yang urus dan temani.

.

Mamak istirahat, ya…

Tuntas sudah tugas Mamak di sini.

Tenanglah bersama-Nya.

Kita bertemu dalam doa.

Surga tempatmu…

Insya Allah.

 

(… dan pulang kampung, pasti tak akan sama lagi rasanya)

Juli, 2020

 

*****************

 

Seringkali lupa, bahwa membesarkan anak bukan hanya tentang menyiapkan dirinya sendiri di masa depan, tapi juga menyiapkannnya menjadi seseorang yang baik untuk pasangan dan keturunannya. Pe-eR yang berat dan masih jauh dari “telah”.

 

 

You may also like