#3 – Single Mom’s Day Out

Menjelang Hari Buku Nasional 17 Mei 2021, saya mau mencoba mengunggah 17 buku berbahasa Indonesia, yang pernah saya baca. Ini akan sangat menyenangkan, karena artinya saya akan kembali menelusuri rak buku saya . Belum tentu buku terlaris yang akan saya unggah. Belum tentu juga buku baru. Mungkin berbentuk ulasan, mungkin hanya tentang perasaan. Semata-mata ingin bercerita tentang sebuah buku. Coba kita lihat saja nanti jadinya bagaimana, yuk? Semoga bisa… 🙂

 

Unggahan #3  – Single Mom’s Day Out

(Kumpulan Cerita)

Penulis: Tatyana

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

(Cetakan Pertama, Mei 2005)

 

Walaupun judul buku ini dan beberapa judul cerita di dalamnya berbahasa Inggris, tetapi semua pengantar ceritanya berbahasa Indonesia. Bisa dikatakan, buku ini adalah salah satu “buku jimat” saya. Pernah melakukan sortir buku, namun buku yang tak besar ini tetap bertahan di rumah. Kenapa begitu?

Buku mungil berukuran 18 cm x 11 cm ini, dulu saya jadikan acuan. Dari buku ini saya belajar bahwa buku bisa saja tidak tebal. Menulis boleh kok enggak panjang juga. Jadi proses belajar menulis, menjadi lebih ringan. Buku ini mengajar saya untuk stretching. Dari menulis puisi, stretching ke cerita mini. Dari cerita mini stretching lagi ke cerpen yang lebih panjang, hingga terakhir ke novelet. Bertahap, sesuai kemampuan. Secara tidak langsung, buku ini turut andil membantu saya dalam berproses.

Bagaimana dengan cerita-cerita di dalamnya?

Relate dengan kehidupan sehari-hari saat itu (terbit 2005). Ceritanya ringan tapi dalam. Mudah dicerna, tapi disampaikan dengan indah. Itulah alasan mengapa saya suka. Saya kutip akhir cerita dari cerpen berjudul Alulla Kecil, halaman 9:

 

Alulla kangen Mbak.

Sedikitnya, ia tak bisa memainkan rambut ibunya seperti ia biasa memainkan rambut Mbak. Kendati harum baunya, rambut ibunya rapi tak boleh dipegang. Apalagi diporak-porandakan seperti kalau ia sedang main sama Mbak. Main bersama Mbak? Yang lebih penting, kalau Mbak mau bermain bersama anaknya, kenapa ibunya tidak bisa tiap hari main bersama dengannya?

Kapan Mbak pulang ya? Alulla kecil bingung melihat ibunya cemberut terus setiap hari.

Mei 2003

 

Cerita lengkap cerpen Alulla Kecil sederhana, tapi terurai indah dan berhasil mencolek hati. Cerpen-cerpen lainnya pun disajikan seperti itu. Sederhana, namun dalam.

Sungguh, belajar banyak dari si jimat mungil ini.

Belajar melalui isi ceritanya, juga belajar menulis dari cara berceritanya.

You may also like