Menjelang Hari Buku Nasional 17 Mei 2021, saya mencoba mengunggah 17 buku berbahasa Indonesia, yang pernah saya baca. Dipilih secara acak, urutan unggahan juga tidak menunjukkan apa pun. Ini akan sangat menyenangkan, karena artinya saya akan kembali menelusuri rak buku saya . Belum tentu buku terlaris yang akan saya unggah. Belum tentu juga buku baru. Mungkin berbentuk ulasan, mungkin hanya tentang perasaan. Semata-mata ingin bercerita tentang sebuah buku. Coba kita lihat saja nanti jadinya bagaimana, yuk? Semoga bisa… 🙂
Unggahan #6 – Merdeka dalam Bercanda
Penulis: Pandji Pragiwaksono
Penerbit: Bentang Pustaka (2012)
Berawal dari mengikuti Stand-Up Comedy Indonesia (SUCI) di TV, mulailah keingintahuan itu muncul. Apalagi saat SUCI 4 tayang, kami tidak pernah absen menonton, full!. Setiap kali juri mengevaluasi, jadi ikut menyimak, hingga tanpa sengaja mulai tahu istilah-istilah di dalamnya.
Suatu hari di sebuah toko buku, bertemu dengan buku ini. Tidak dapat dipungkiri, stand-up comedy yang belum begitu familiar sebelumnya membuat saya tertarik dengan buku yang menceritakan perjalanan awal membangkitkan stand-up comedy di Indonesia ini. Akhirnya dengan penuh keyakinan 😀 dibawa pulanglah buku Merdeka dalam Bercanda ini.
Selain banyak komentar dari komika-komika lain sebagai saksi perjalanan stand-up comedy di Indonesia, ternyata di dalam buku ini juga ada pengenalan istilah-istilah dasar dalam stand-up comedy. Kalau di TV kita mendengar juri menyebut istilahnya, di buku ini terdapat definisi lengkapnya. Dari mulai bit, set, set up, punchline, kill, bomb. Bahkan, Pandji juga menuliskan aplikasinya dalam kalimat.
Saya sih, puas sekali membaca buku ini. Menambah pengetahuan dan menjawab rasa penasaran.
Namun, perkara apa kegunaan langsung buku ini untuk saya?
Nah itu saya juga belum tahu ya… wkwkwkwk.
Mungkin, ya mungkin, supaya melucu di rumah jadi berdasar? LOL!!!
Tapi asliii, untuk saya, this is a seriously fun knowledge…