Aku masih teringat.
Kulit keriputnya tertarik ke samping, seiring sungging senyumnya.
Tangan kurusnya, sedikit gemetar.
Karena lapar?
Ataukah getar itu…pengganti mata letih yang ingin berbinar?
Bungkusan itu sampai di tangannya.
Hanya ada aku, dia dan gerobak yang juga rumahnya.
Mulutnya bergumam entah merapal doa apa.
Yang baik, semoga kembali padanya.
Tidak ada saksi
Tidak ada kilat kamera.
Aku mendongak ke atas.
“Satu rahasia kecil lagi antara kita berdua, Tuhan!” hatiku bicara.
Ssst… aku mengedipkan mata ke arah langit, tempat di mana rahasia-rahasia kecil antara aku dan DIA dikumpulkan.
Merangkai lebih banyak kalimat:
“Tidak ada yang tahu juga tak mengapa”
23 Mei 2023