Menulis Skrip Manderek: Menangkap Cerita, Membuat cerita

Saya mencari file “prakarya” Manderek tahun 2018 di laptop untuk mengumpulkan portfolio pekerjaan scriptwriting sekalian benchmarking untuk proyek berikutnya. Ternyata video finalnya sudah diunggah oleh editornya beberapa bulan lalu. Jadi saya tinggal buka saja. Semesta suka begitu ya… suka tau aja yang dibutuhkan Ini salah satu pekerjaan yang berkesan, dan menyenangkan. Order-nya adalah membuat bahan […]

Continue Reading

Satu Dekade, Si Anak Indie

Terima kasih telah sedemikian mandiri dan berani Yang tertulis lebih terasa dari yang terhitung Perjalanan kita nyatanya indah dan teringat, Lebih dari sekadar “sampai di tujuan”  Pujangga Mumang (2010-2020)   Tulisan di atas, adalah gambaran perasaan saya tentangnya. Saya tidak perlu meminta izin, meminta maaf dan merasa malu untuk mengekspresikan perasaan saya terhadapnya. Sama seperti […]

Continue Reading

Memoritimo (Bukan ulasan)

Perihal membeli buku, saya tidak bisa ditebak, tidak bisa juga dipercaya. Kadang tetap setia pada wishlist: Buku yang dibutuhkan, best seller, dilihat siapa penulisnya atau rekomendasi. Tapi, sering juga saya masuk toko dengan niat mencari judul A, keluar dari toko dengan judul buku B. Buku yang tidak ada dalam list, bukan pula rekomendasi banyak orang. […]

Continue Reading

Malam Pertama (Bagian 2)

Cerita sebelumnya – Bagian 1 Badan Untung letih. Ia rebahan, sambil menahan kantuk. Menunggui Ajeng keluar dari kamar mandi, sambil berpikir apakah ia perlu mandi juga. Namun sepertinya, gerah kalah oleh lelah. Setelah ditunggu, akhirnya keluarlah perempuan yang belum sampai sepuluh jam menjadi istrinya. Untung tersenyum, Ajeng juga. Jelas, mereka bahagia. Mereka sudah lama menantikan […]

Continue Reading

Malam Pertama (Bagian 1)

Pelaminan telah dibongkar. Beberapa orang masih berlalu-lalang di sekitar gedung. Makanan dari katering yang masih tersisa melimpah, telah siap dikemas untuk dibawa ke rumah orang tua mempelai wanita, sesuai permintaan. Para pagar ayu masih berfoto ria. Empat orang pagar bagus terlihat mengangkut kotak uang milik pengantin. Sebagiannya lagi sudah membuka kancing beskap, dan mengibas-ngibaskan belangkon […]

Continue Reading

#dirumahaja: An Ode to Meja Setrika

Suatu siang, saat tengah menulis dan baterai laptop melemah, saya tergesa menuju colokan listrik terdekat, dengan tempat datar: Meja setrika. Lima langkah saja, sampai. Setelah save data, saya meninggalkan laptop yang lowbat itu. Menunggu sampai lampu indikatornya enggak “galak-galak” warna orange lagi. Saya slow, suami yang ketawa dan ribut manggil anaknya. “Mahija, lihat deh, persis […]

Continue Reading

Dongeng yang Salah: The 10th Publishedversary

Semua berawal dari sebuah pertanyaan saya kepada lelaki itu, di sekitar bulan Februari – Maret 2007. “Kamu mau kado apa, buat April nanti?” tanya saya “Semua tulisan kamu di lemari dibikin buku,” katanya. Saya terkekeh. Tapi muka lelaki di hadapan saya serius. Lalu, kita mulai berdialog tentang kemungkinan-kemungkinan itu. Saya ini banyak enggak ngeh-nya. Tentang […]

Continue Reading

Kejutan Kanti (1)

Kartu ucapan kosong di depannya, ia pandangi terus. Jemarinya bersiap-siap menuliskan sesuatu. Lalu, ia ragu. Kata-kata dan cerita sudah habis. Bukankah selama ini yang mereka lakukan berdua memang bercerita? Semestinya, ia sudah tak perlu menulis apa-apa lagi Seharusnya, seluruh indra Kanti bisa merasakan semuanya, bukan membacanya…   Ini waktu makan siang. Kamil enggan keluar dari […]

Continue Reading

Detik Untuk Pulang – Bagian 3 (Tamat)

Cerita sebelumnya di sini   Air mata terus menerus mengalir di pipinya. Membayangkan ketika ia melahirkan Rara, Tyo dan Cira. Tiga anak, tiga kelahiran yang membekas.Tiga cerita yang berbeda. Mengingat langkah pertama mereka, celotehan pertama mereka, mengingat kepanikan ketika salah satu dari mereka sedang sakit. Ia juga rindu pegangan tangan dan pelukan Raka. Kekasihnya, suaminya. […]

Continue Reading

Detik Untuk Pulang – Bagian 2

Cerita Sebelumnya di sini   Tiara baru teringat. Sebelum ia ada di sini, ia tengah berada di lantai dua rumahnya. Cira menarik-narik tangan kanannya yang sedang memegangi telepon genggam. Saat itu, ia sedang sibuk chatting dengan teman-teman lamanya di sebuah media sosial. Cira mulai merengek, meminta perhatian darinya. Obrolan dengan teman-temannya sedang asyik-asyiknya, sedang seru-serunya. […]

Continue Reading